SISA 7 SIRKUIT TERSISA JORGE LORENZO DAN VALENTINO ROSSI MEMPUNYAI PELUANG BESAR JUARA DUNIA

0000224283

DIOARDI-Blog. Musim 2015, merupakan musim motoGP yang boleh dibilang unik, dimana rider satu tim menghasilkan poin yang sama, namun apakah itu perlu dicermati lagi kedepannya, bagaimana kedua pembalap movistar ini mempertahankan racenya agar stabil dan konsisten dan bagaimana upaya marquez selanjutnya. Saat ini pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo berbagi nilai sama dengan rekan setim Valentino Rossi namun berhak memimpin klasemen karena menang lebih banyak. Sementara itu pembalap Repsol Honda Marc Marquez menguntit 52 poin di belakang, siap mengambil kesempatan kalau dua rivalnya tersebut mengalami nasib sial. Memang dua musim sebelum ini Marquez yang keluar sebagai juara dunia, namun dalam tujuh seri tersisa musim 2013 dan 2014, Lorenzo meraup poin lebih banyak dari dia dan Rossi. Pada musim 2013, Marquez dan Lorenzo sama-sama berpeluang menjadi juara dunia, sementara musim 2014 Marquez masuk tahap ini dengan bekal 10 kemenangan secara beruntun dan memasuki paruh musim kedua sekedar untuk membuktikan sejauh mana dia bisa eksis.

Pada tujuh seri terakhir musim 2014, Rossi finis ketiga dua kali, menang dua kali, finis kedua dua kali dan gagal finis alias DNF satu kali. Pada tahapan yang sama musim 2013, dia hanya bisa meraup 93 poin saat masih berusaha menyesuaikan diri lagi dengan motor Yamaha setelah dua tahun bertualang bersama Ducati.

Dalam tujuh seri tersisa, Rossi biasanya tampil bagus di Misano (Italia) dan Phillip Island (Australia), namun dia butuh lebih dari dua kemenangan untuk menyalip Lorenzo dan menjaga jarak dengan Marquez, yang sudah dalam posisi nothing to lose.

Pada 2014 Marquez juga masuk tahapan tujuh seri terakhir dengan perasaan nothing to lose karena sudah meraup poin sangat banyak di paruh pertama musim. Dalam tujuh seri itu, Marquez tiga kali jatuh: di Misano saat memburu Rossi, di Aragon karena terlalu memaksa dengan ban kering ketika turun hujan, dan di Phillip Island saat jauh memimpin.

Di luar tiga balapan itu, Marquez finis dua besar. Musim 2013 adalah debutnya di MotoGP dan Marquez berjuang hingga akhir tanpa bantal penyangga 10 kemenangan beruntun seperti 2014. Ketika itu, dia cuma sekali gagal masuk podium, yaitu di Phillip Island. Sejak terjun ke kelas MotoGP, Marquez tak pernah bisa menuntaskan balapan di Australia, dia didiskualifikasi musim 2013 karena tidak mengganti motor pada waktunya seperti yang disyaratkan ketika itu. Lepas dari itu, dia menang satu kali, finis ketiga satu kali dan sisanya juara dua.

Itu hasil yang bagus, namun sekarang Marquez harus mengejar defisit 52 poin, dan riwayatnya di dua musim itu takkan cukup untuk menutup jarak, khususnya jika Rossi dan Lorenzo bisa mengulangi sejarah mereka masing-masing.

Jika kinerja Rossi dan Marquez pada tujuh balapan terakhir terlihat kuat, maka penampilan Lorenzo di tahapan yang sama bisa disebut superior. Dalam dua musim terakhir di periode itu, Lorenzo hanya sekali gagal finis podium, dan hanya dua kali terlempar dari dua besar. Saat bisa finis, balapan di Sepang adalah hasil terburuknya dengan dua juara ketiga.

Satu-satunya dia gagal meraih poin terjadi di Valencia musim 2014, menyerah di posisi 20 setelah mengganti motor karena hujan tak mau reda. Bahkan dengan satu kali DNF, Lorenzo bisa meraih 126 poin di tujuh balapan itu, dan musim sebelumnya mendapat 161 poin. Dalam tahapan yang sama, Rossi mendapat 122 poin musim 2014 dan Marquez mendapat 121 poin 2013. Angka dan sejarah sangat berpihak pada Lorenzo, namun segala sesuatu bisa saja terjadi. Kita lihat saja pertarungan mereka nanti setelah satu atau dua race 2015 ini akan bisa diprediksi siapa juaranya. Okey brosis semua, Semoga berguna bagi anda.

4 tanggapan untuk “SISA 7 SIRKUIT TERSISA JORGE LORENZO DAN VALENTINO ROSSI MEMPUNYAI PELUANG BESAR JUARA DUNIA

Silahkan Berkomentar